Selamat Malaaam,
Ah, senangnya. Udah lama-banget rasanya gue nggak nulis di blog
lagi. Nulis kayak gini juga butuh mood dan kemauan yang rasanya gue maaaallesss
banget buat luangin waktu yang palingan cuma 15-20 menit doang buat ngetik dan publish di sini.
Kenapa gue tiba-tiba jadi tertarik banget dan kayak gue-harus-ngeblog-lagi! itu
karena beberapa hari yang lalu, ketika gue di perjalanan mau balik ke
Malang naik travel dan gue bingung harus ngapain lagi karena udah bosen
dengerin playlist lagu
gue yang itu itu aja, akhirnya gue memutuskan untuk membaca salah satu blog
dari seleb ask idola gue. Gue nggak pernah se-tertarik ini dengan jawaban dan
pendapat orang lain. Dann, ya, gue mulai terkontaminasi dengan pikiran-pikaran
dia yang menurutku masuk akal.
Dan disinilah gue sekarang. Didepan laptop dengan perasaan
menggebu-gebu. "Gue harus
mulai nulis lagi!".
Gue merasa udah lama banget keinginan gue terkait dunia penulisan
itu menurun dengan sangat konsisten. Dulu, brand
image gue pas SMP adalah seorang penulis. Manusia penuh kata-kata
kiasan yang doyan banget nulis puisi bahkan cerpen. Dan sekarang? Dimana sosok
itu. Bahkan gue kehilangan diri gue sendiri.
Sempat gue terkenang soal ini ketika di salah satu platform media
sosial ada yang tanya ke gue. "Kak,
udah nggak nulis lagi ya? Puisinya dulu bagus-bagus, lho!". Dan itu rasanya kayak, BOOMM!! Gue kehilangan
diri gue sendiri? Kayak ada sesuatu yang gue banggakan itu perlahan-lahan hilang
sehingga 'nama gue' lama kelamaan tidak terdengar lagi. --soksokan jadi orang
terkenal*
Gue menyadari kemampuan gue menulis mulai memudar karena ketika masuk SMA mulai menyukai hal lain selain menulis. Masuk SMA gue mulai menjelajahi
dunia baru yang seperti memberi gue semangat "Gue harus belajar
ini!".
Dengan tipe orang yang suka menjelajahi hal baru, gue mulai
memasuki dunia teater. Emang nggak terlalu jauh sih larinya. Kalo nggak ke
sastra ya tetep ke seni. Gue mulai tertarik bergabung di Team Teater SMANESA
(TTS) dimana disana gue memang tidak terlalu menonjol. Tapi gue menyukai karena
gue bisa menemukan orang-orang baru, dengan satu interest yang sama. Gue
pernah memainkan peran untuk classmeet kelas lomba drama antar kelas dengan
berperan sebagai main actor disana.
Seriusan itu adalah pengalaman paling lucu yang pernah gue alami. Karena
dramanya sendiri adalah drama horor-komedi. So, tau sendiri lah ya gue jadi
hantunya.
Oh ya, dan sebenarnya gue sempet gabung di club jurnalistik waktu
kelas 1 SMA, tapi gue nggak menemukan something kayak yang
gue dapet di TTS tadi. I don't
know apa yang salah dari diri
gue ya. Mungkin memang ketertarikan gue di bidang penulisan sedang di masa
paling bawah saat itu.
Sampai di kelas 3 SMA, gue mulai untuk membentuk band gue sendiri.
Berawal dari keinginan untuk tampil di PENSI perpisahan nanti, gue mulai
mencari temen-temen yang berpotensi di bidang musik. Dari yang mulai memang
punya keahlian di bidang itu, sampe gue yang ngajarin dari nol.
Awalnya gue agak nggak yakin. Sumpah, band ini abal-abal. Akan
kalah jika dibandingkan dengan band-band anak lain yang lebih niat. But, kita niat lho? Berarti
kita nggak kalah bagus dong. Hehe
Sampe akhirnya apa yang kita cita-citakan akhirnya terwujud. Kita
bisa tampil di panggung terbesar yang pernah gue naikin buat performance. Masih kerasa
gimana rasanya detak jantungku siang itu. Dengan wajah ga enak karna pake
makeup, baju rok ala-ala perpisahan, high-heels 10 cm, semua kita laluin buat
ngewujudin mimpi kita bersama. Dan hasilnya juga nggak mengecewakan. Honestly.
Dan ya. Itulah perkembangan bagaimana gue bisa memiliki banyak
ketertarikan akan sesuatu. Dan itu bisa berganti-ganti. Entah dengan hitungan
bulan atau tahun, keingintahuan akan sesuatu itu akan terus tumbuh.
Gue orangnya suka belajar, suka mengamati. Mungkin teman-teman gue pada masa yang berbeda akan merasa kewalahan untuk mengingat bagaimana image-ku. Dan ya, people changes right?
Pada masa SD temen-temen mungkin akan mengenal gue dengan image cewek pemalu dengan
suara pas-pasan, tertarik di bidang menggambar but i can't draw a perfect picture, dirijen upacara bendera yang
bokongnya suka gerak-gerak gajelas (LOL. Gue selalu ketawa kalo nginget-nginget
hal ini). Sangat-sangat tertarik di bidang Informatika khususnya software dan
hardware komputer. Bahkan gue sudah bisa menguasai komputer saat yang lainnya
bahkan nggak tau komputer itu apa (oke gue mulai songong di kalimat ini). Gue
tahu lebih soal perkomputeran karena om-ku ahli dibidang ini. Dan balik lagi ke
sifat keingintahuanku yang tinggi. Bahkan sempat gue ingin memajukan branding SD ku dengan
membuatkannya website. Ide gila anak SD tahun 2000an. Dan ini di desa, lho. Oke
gue mulai membanggakan diri.
Pas SMP terkenal dengan cewek anak kelas B --yang nolak masuk SMP
favorit se kota karena gue pengen pake jilbab--, dengan ketertarikan dengan
hitung-hitungan tapi lebih besar tertarik dengan rasa malas, anak musik dengan
keinginan dan tekad untuk belajar otodidak semua alat musik band (gue baru
nyadar gue termasuk kategori orang ambisius disini), anak sastra yang demen
nulis puisi buat dipajang di mading, suka banget jadi sekretaris di kelas karna
gue punya ketertarikan yang luar biasa di bidang tulis-menulis (karena
kebanyakan pas SMP, guru bakal nyuruh sekretaris buat nulis di depan kelas),
suka ikut campur pas bikin mading kelas, dan orang dengan nilai olahraga yang
menyedihkan karena menyentuh nilai KKM.
Dan disaat masuk SMA, begitulah. Seperti yang gue bahas
sebelumnya.
Gue termasuk orang yang gampang kalap.
Saat pertama masuk SMA gue kebingungan memilih ekskul karena
kebanyakan gue tertarik. Inilah dampak negatif dari suka belajar sesuatu yang baru.
Banyak banget ekskul di SMA ku mulai dari Karya Ilmiah Remaja
(KIR), Jurnalistik, teater, Palang Merah Remaja (PMR), alat musik tradisional,
tari tradisional, pramuka, PASUS, OSIS, olahraga, komputer, dsb.
Dan gue akhirnya memilih untuk ikut jurnalistik, teater dan OSIS
pas kelas 2 SMA.
Jadi kalo misal kalian bertemu dengan teman-temanku dengan lini
masa berbeda, kalian mungkin akan mendapat jawaban-jawaban berbeda dengan
pertanyaan yang sama,
"So, kalian kenal Chikita?"
Dan temen SD gue bakal jawab, "Chiki yang dirijen upacara bendera itu?"
x
Dan temen SD gue bakal jawab, "Chiki yang dirijen upacara bendera itu?"
x
Dan temen SMP gue bakal jawab, "Chiki yang bisa semua alat musik itu?"
Dan temen SMA gue bakal jawab, "Chiki yang pacarnya--eh
salah. Chiki yang ..dan gue nggak terkenal apa-apa di SMA :("
Ya intinya sih people
changes. Ntah dalam hal lebih baik atau tambah buruk, yang jelas semua
orang tumbuh, dengan interest masing masing, dengan lingkungan
yang berbeda. Dan itu memang wajar. Mungkin gue bakal dinilai berbeda dengan teman-teman di masa berbeda, tapi gue tetep jadi chiki temen kalian yang selalu semangat dan tertarik untuk mencoba hal-hal baru yang gue suka. WKWK
0 comments