Selamat datang, selamat berbelanja di blog gue yang mulai bersarang laba-laba.
Astagaa!
Gue yang lagi fokus revisian jadi ga sempet untuk mendedikasikan barang sehari untuk mengisi blog gue yang sudah tertulis komitmen #1Minggu1Tulisan dong. Gue harus bayar utang paling ga tiga konten nih bulan ini.
Yaa cukup segitu saja cyurhatnya, kembali ke topik.
Ehm.
Jadi, udah dari bulan apa ya kemaren yang gue ke Surabaya buat ikutan workshop keuangan itu. Gue pengen sharing tentang itu nih.
Jadi Finansialku.com ngadain roadshow gitu kan di tiap kota di Indonesia dan salah satunya yang terdekat dari domisili gue adalah di Kota Surabaya. Berhubung diriku ini sobat sok nganggur, jadilah ku jabanin undangan dateng ke workshopnya. Betewe, jadi karna gue ikutan yang acara di Pekalongan kemaren, kebetulan kan Mas Melvin, CEO Finansialku sempet ngisi materi tuh, nah beliaunya dengan baik hati memberikan freepass buat peserta I-YEV Camp kemaren. Gue jabanin ++ dong!
Nah,
Singkat cerita. Dengan kehadiran gue di workshop keuangan kali ini, gue langsung tercyerahkan dan sedikit agak ada rasa takut gitu. Gue merasa bakalan banyak banget yang harus gue siapin, apalagi kalo gue udah lulus dari Sarjana -dan menjadi pengangguran, terutama di bidang finansial.
Sebelumnya gue udah sempet mikirin hal ini, sih. Kebetulan pas liburan tengah tahun kemarin gue kesambet gitu dan tiba-tiba terlintas pikiran gimana gue harus punya duit tabungan sebelum gue lulus, supaya ketika terjadi waktu tunggu antara pengagguran yang telah wisuda ke mencari pekerjaan (sambil nunggu S2, Amin, semoga ya guys!) gue punya simpenan dana 'darurat' untuk gue bertahan hidup :").
Secara gue sudah sedikit mikir-mikir untuk masih minta uang ke Mamski. Ya kan gue udah lulus nih ceritanya, ya gue kerja dong jangan minta lagi gitu.
Tapi disisi lain gue juga bingung. Bagaimana gue bisa mendapatqan pundi-pundi yang cukup untuk kehidupan gue yang entah sampe berapa lama nganggur sampai pekerjaan itu datang kan. Nggak mungkin juga gue langsung semudah itu ketrima kerja. Belum interview segala macem tetek bengeknya.
Menggantungkan keuangan masa depan (ceileh) di bisnis kecil gue #DSIGNINAJAH yaa lama cuy. Kecuali gue saat ini ga ada kegiatan lain dan fokus ke bisnis sih ya mungkin bisa aja. Tapi, berhubung hanya gue sendiri yang menjalankannya, diantara skripsweet, ngurusin Ei Lab, ngurusin project, dll, gue rasa akan terasa berat sih (Yaelaaa..ngisi blog aja luput ye :") )
Hayolo,
Entah harus apalagi,
Harus gimana lagi,
Melarikan diri dari hidup ini :(
-muter lagu Tangga.
Nah,
Dan tibalah dihari workshop itu. Pikiran yang tertunda menjadi terbuka kembali. Dan untungnya, terbukanya ga cuma terbuka tok tapi ya ada solusinya. Setidaknya gue jadi tau gue harus ngapain dan apa aja sih kira-kira yang harus disiapin. Nggak cuma ngawang-ngawang doang.
Ada tiga poin penting yang gue tangkep nih, kurang lebih kayak gini,
#1: Tulis Tujuanmu serta Perkiraan Biayanya
Nah, disini gue disuruh untuk mem-planning kira-kira apa saja sih yang pengen gue wujudin dalam beberapa waktu dekat. Ini biar gampang dipisahin jadi tiga periode gitu. Jadi ada jangka pendek (0-1 tahun), jangka menengah (1-5 tahun), dan jangka panjang (>5 tahun). Biar lebih gampang kalian tabelin kayak gini nih,
Setelah kalian mengisi tabel itu dengan baik, jadilah muncul fakta bahwa semua mimpi yang kamu tulis disitu BUTUH duit.
Terus, duitnya darimana dong?
Nah, inilah mangkanya perlu adanya financial planning.
Yang paling gue inget dan nancep banget dari kata-kata Mas Melvin adalah,
"Planning itu kayak peta. Di google maps dalam aplikasi gojek misalnya, ada titik mulai dan titik tujuan. Titik mulai disini diumpamain adalah posisi kamu saat ini, sedangkan titik tujuan adalah titik dimana kamu bermimpi. Di dalam aplikasinya udah dikasi info dalam menuju titik mulai ke titik tujuan butuh biaya berapa. Nah, disitulah peran financial planning."
Lalu gue manggut-manggut membenarkan. Ya beginilah gue ya, baru paham kalo pake analogi :")
#2: Pikirkan Keamanan Keuanganmu
Keamanan disini bukan berarti kalian harus ngasih gembok uang kalian ya, bukan. Jadi, maksudnya adalah kalian harus menganalisis dengan baik sebenernya dari keuangan kamu saat ini apa yang harus diperbaiki atau di optimalkan. Nah, untuk melakukan proses ini kalian harus fokus ke hal-hal kayak,
a. Membuat anggaran
Jadi kalian harus mem-breakdown berapa sih anggaran yang diperlukan untuk mencapai mimpi tersebut. Tapi disini kalian jangan kalap dan memasukkan dana-dana nggak penting. Fokusin aja ke kebutuhan yang memang prioritasnya. Misalnya kalo mimpi ke Jepang nih, yaudah prioritasin dulu kayak biaya selama tinggal di Jepang, biaya makan disana. Atau misalnya mimpinya untuk nyekolahin anak, yaudah prioritasin ke biaya sekolahnya, tunjangan-tunjangan, biaya buku dan seragam, dll.
b. Membuat catatan keuangan
Nah, ini penting, nih. Kadang kita sering luput untuk tidak membuat catatan keuangan kita sehari-hari. Bahkan pengeluaran kecil kayak bayar parkir aja itu efeknya sebenernya lumayan lho. Jadi, jangan lupa untuk tetap update pemasukan maupun pengeluaran setiap kali kalian bertransaksi.
c. Mengelola kredit
Ini nih. Kadang yang sering bikin perasaan duit masih banyak tetapi rupanya itu hanyalah semu karna kalian ternyata punya utang dimana-mana. Apalagi bagi kalian yang punya prinsip semakin lama utang dibayar akan semakin baik. Sebaiknya, kalian bayar cicilan/hutang dengan tepat waktu dan tepat jumlah. Nanti tiba-tiba di akhir bulan kaget banyak banget yang nagihin, kan jadi capek kaburnya (haha).
d. Mengetahui dana darurat
Nah, dana darurat ini yang baru gue tau ada cara ngitungnya. Ini penting banget sih, jadi kita bisa bersiap-siap kalo misal nantinya terjadi sesuatu yg tidak diinginkan. Bentuknya bisa berupa asuransi maupun investasi kayak deposito, reksadana, logam mulia, dll. Inilah ilmu baru yang gue kadang masih bimbang untuk terjun kedalamnya. Gue masih perlu banyak belajar sih gimana investasi yang tepat yang aman dan terhindar dari riba. Terus lagi gue juga kadang bingung investasi saham gitu-gitu. Mungkin karna daya analisis gue kurang diasah kali ya (haha).
Nah untuk penghitungan dana darurat ini ada tabel manualnya nih, kurang lebih kayak gini.
Tapiiii, ini versi tradisionalnya. Semuanya bisa lebih praktis lagi hanya dengan menggunakan satu aplikasi kece finansialku.com #lahjadipromo.
Tapi emang beneran membantu si aplikasinya gimana dong :( Kalian ciba deh kalo ga percaya. Ada trialnya 30 hari ko.
#3: Kenyamanan Keuangan.
#3: Kenyamanan Keuangan.
Yang terakhir tetapi tidak kalah penting adalah memikirkan kenyamanan keuangan. Dengan melakukan perencanaan keuangan yang efektif, akan menimbulkan kenyamanan keuangan secara langsung. Kalian bisa dengan jelas memperhitungan segalanya.
Misalnya nih, kalian pengen beli BB Cushionnya Maybelline nih (gue yang pengen si, tapi mihil, aqu kan sobat kiss mint :( ), nah disini kalian bisa memperhitungkan kira-kira dana yang dibutuhkan berapa dengan ngitung harga barang saat ini, berapa lama lagi mau beli BB Cushionnya, dana yang udah ada berapa. Jadi kalian ngerti dengan tepat kekurangan dana kamu itu berapa sehingga kita bisa berinvestasi sebesar berapa per bulan dan selama berapa bulan. Perhitungan ini juga pake tingkat inflasi gitu biar semakin tepat besaran nominalnya. Nah, dengan begitu akan ada kenyamanan keuangan bagi kitanya sendiri.
Udah agak tercyerahkan nggak nih soal financial planning mimpi kamu?
Atau malah tambah stress karna bingung harus nyari duit darimana buat investasi? Haha.
Yaudah, atur dulu aja,
Set dulu nih pengen apa-apanya.
Nanti di next postingan (entah kapan), gue bakalan share soal bagaimana tahapan untuk reach goal biar bisa tepat sesuai pedoman financial planning juga.
Ya gue share dari pengalaman workshop gue bareng finansialku sih. Untuk reach goal pribadi gue ya jangan ditanya. Haha.
Sampailah di penghujung tulisan kali ini.
Thanks for reading ya guys. Lumayan panjang nih sharing kali ini.
Kalo kalian selama ini gimana nih financial planningnya?
Boleh lah share dikit di kolom komen.
Semoga bermanfaat!~
0 comments