BBF#1: Anggaran Sederhana untuk Mengontrol Pengeluaran dan Meraih Keuntungan Bisnis
By chikitadinda - 10.57
Artikel ini kutulis bertujuan untuk membantu kalian yang pengen punya usaha bisa paham langkah-langkah menyusun anggaran, paham cara menentukan target pendapatan dan implikasi biayanya, dan juga yang ga kalah penting cara menghitung kebutuhan pembiayaan. Kubuatkan khusus segmen #BBF (Basic Business Finance 101), semoga kedepannya bakal terus update yaa.
Tentunya kalian yang pengen naik kelas, pengen capai profit yang lebih tinggi, harus bisa ngatur strategi untuk naikkin omzet. Semoga artikelnya bermanfaat!
a) Berhemat; atau
b) Menaikkan Omzet
Tentunya kalo kalian pengen bertumbuh, akan memilih naikin omzet, kan??
Tapi kamu harus hati-hati, karena naikkin omzet itu nggak secara otomatis naikkin profit. Ada case juga dimana omzetnya naik, pengeluarannya justru naik lebih besar. Disini, cashflow budgeting atau anggaran arus kas menjadi sangat penting. Tapi, gimana caranya?
Aku coba jelaskan langkahnya secara sederhana yaa..
#1 Tentukan Target Uang yang Ingin Kamu Dapatkan Dari Bisnis
Misal, aku punya bisnis Bulkstore makanan sehat, pengen ningkatin pendapatan dari Rp5.000.000 ke Rp10.000.000. So, berapa profit yang harus diraih biar target itu bisa tercapai?#2 Hitung Target Profit
Biar bisnis sehat dan bisa berkembang, kamu bisa ambil maksimal 50% dari profit bisnis kamu. So, kalo aku pengen ambil Rp10.000.000/bulan, artinya harus menghasilkan profit/bulan minimal:Rp10.000.000 : 50% = Rp20.000.000
So, berapa penjualan yang harus diraih?
#3 Menghitung Target Total Penjualan atau Omzet
Misal, pada beberapa tahun terakhir margin laba bersihnya sekitar 25% dari omzet. Artinya, untuk bisa menghasilkan profit sebesar Rp20.000.000/bulan, aku harus mencetak omzet/bulan sebesar:Rp20.000.000 : 25% = Rp80.000.000
Gimana caranya?
#4 Hitung Perkiraan Biaya Yang Dibutuhkan
Kalo misalnya harga jual rata-rata per produk Rp25.000/unit, maka at least harus bisa menjual produk sebanyak:Rp80.000.000 : Rp25.000 = 3200 unit/bulan
Oiya jangan lupa, untuk kebutuhan sampel gratis dan promosi, kita juga harus siapkan produksi 20% lebih banyak yaa.
So, total unit yang harus diproduksi:
3200 x 120% = 3840 unit/bulan
Kita misalkan biaya produksi rata-rata Rp10.000/unit, dan biaya operasionalnya sekitar Rp20.000.000, maka estimasi total biaya usahanya sekitar:
*Biaya operasional: sewa, utilitas, gaji karyawan, pemasaran, dll
Estimasi Total Biaya Usaha = [Rp10.000 x 3840 unit = Rp38.400.000] + Rp20.000.000 = Rp58.400.000/bulan
Darisini, kita bisa prediksi bakal ada perubahan positif dari arus kas dari aktivitas operasionalnya, yaitu sebesar:
Kas masuk bersih dari aktivitas operasi = Kas masuk dari penjualan - Kas keluar dari operasi
= Rp80.000.000 - Rp58.400.000 = Rp21.600.000
Artinya, perkiraan profitnya sudah lebih dari target Rp 20.000.000 nih. Udah aman belum yaa?? Belum tentu!
Kas masuk bersih dari aktivitas operasi = Kas masuk dari penjualan - Kas keluar dari operasi
= Rp80.000.000 - Rp58.400.000 = Rp21.600.000
Artinya, perkiraan profitnya sudah lebih dari target Rp 20.000.000 nih. Udah aman belum yaa?? Belum tentu!
#5 Simulasikan Seluruh Aktivitas Investasi atau Pembiayaan
Untuk menaikkan kapasitas produksi, aku perlu:
→ sewa tempat khusus
→ beli alat produksi
yang totalnya kita simulasikan Rp40.000.000
Kalo saldo kas saat ini Rp10.000.000, maka butuh dana tambahan sebesar:
Rp40.000.000 - Rp10.000.000 = Rp30.000.000
So, untuk mengamankan total biaya usaha satu bulan, pada Januari aku mengajukan pinjaman usaha sebesar:
Dana Tambahan + Total Biaya Operasional = Rp30.000.000 + Rp58.400.000 = Rp88.400.000
Coba kita praktekkan dengan format excel yang aku bagikan ini ya! Bisa kalian akses disini.
Maka, dampak pada anggaran arus kas di bulan tersebut:
a) Pemasukan pada aktivitas pembiayaan Rp88,4 juta dari pinjaman
b) Pengeluaran pada aktivitas investasi sebesar Rp40 juta untuk sewa tempat dan peralatan yang masa gunanya 1 tahun atau lebih
Pada bulan berikutnya, bakal ada implikasi arus kas lainnya:
a) Pengeluaran bunga pinjaman pada aktivitas operasional Rp884.000
1% x Rp88.400.000 = Rp884.000
b) Pengeluaran cicilan pokok pinjaman pada aktivitas pembiayaan Rp3.683.333
Rp88.400.000 : 12 = Rp3.683.333
So, setelah diitung lebih rinci perkiraan keuntungan per bulan sebesar Rp20.716.000
Masih aman?? Kan masih diatas target Rp20.000.000 yang kita tentukan diawal?
Tunggu dulu!
Cek arus kas netto dari ketiga aktivitas tadi:
Jadi walaupun labanya capai Rp20jutaan, saldo kas kita hanya akan bertambah sekitar Rp7jutaan/bulan.
Kalau kamu jadi aku, jadi minjem nggak?
Atau tetap minjem tapi besarannya dikecilin?
Coba jawab di kolom komentar yaa. Kita coba diskusi disana.
Nah, itulah gunanya menyusun anggaran arus kas. Bisa dijadikan kompas biar keputusan dan strategi bisnis bisa lebih tepat sasaran dan siap naik kelas! Semoga bermanfaat dan tunggu series BBF berikutnya!
Tunggu dulu!
Cek arus kas netto dari ketiga aktivitas tadi:
- Netto arus kas operasional positif atau untung sekitar Rp20.716.000
- Netto arus kas untuk arus investasi nol
- Netto arus kas untuk pembiayaan negatif Rp13.683.333
Jadi walaupun labanya capai Rp20jutaan, saldo kas kita hanya akan bertambah sekitar Rp7jutaan/bulan.
Kalau kamu jadi aku, jadi minjem nggak?
Atau tetap minjem tapi besarannya dikecilin?
Coba jawab di kolom komentar yaa. Kita coba diskusi disana.
Nah, itulah gunanya menyusun anggaran arus kas. Bisa dijadikan kompas biar keputusan dan strategi bisnis bisa lebih tepat sasaran dan siap naik kelas! Semoga bermanfaat dan tunggu series BBF berikutnya!
0 comments